Catatan Betmen

May 30, 2015

Pelukan Lelap

google image
Jika hamba menguap langit selalu membuka pelukan lelap. Ditiupi angin menjelajahi bentangan, menjadi butiran hujan, menyatu bersama tanah dan debu.

Setinggi apa beta melompat, dunia mesti melaknat. Ia berbisa dan berkhianat, tapi tanah tetap menerima, walau setinggi dan sejauh apa hamba menjauh.

Dengan langit kita selalu kaya karena keluasannya, sebab hanya dianya pula yang hamba bisa melihat dan memilikinya. Setiap waktu kapan dan dimanapun nantinya.

0 Coment:

Post a Comment

Popular Posts

bilhalib.blogspot.com. Powered by Blogger.