Belpres
google image |
Sudah dua kali pemilu saya memilih alpa. Terkhusus untuk pemilihan
presidennya. Kalau untuk perwakilan DP Luar Negeri memang di luar agenda. Tak
satupun manusia-manusia yang bergambar di kertas mahal tersebut saya kenal.
Jadi saya memilih agenda lain daripada berhadir ke TPU.
Pilpres kali ini saya mencoba memberi ruang untuk
meyakinkan diri sendiri bahwa saya harus ikut serta memberikan suara milik
saya. Siapa tau dengan keikutsertaan saya sedikit tidaknya akan menambah rasa
percaya saya untuk pemimpin kita dimasa depan.
Idealnya setiap calon membuat banyak-banyak sukuran
bersama-sama anak yatim dan fakir miskin. Membantu sekolah-sekolah anak-anak
terlantar dan panti-panti jompo. Begitu sejatinya manusia yang akan saya coblos
pada pemilu kali ini.
Atau relawannya membuat terobosan-terobosan seperti
Konser Amal Untuk Menyekolahkan Anak Jalanan (KAUMAJ), atau Sehari Membersihkan
Kota (SMK) atau memberikan kesejahteraan masyarakat kecil, seperti Sekarung
Beras Untuk Fakir-miskin (SBUF) dan lain sebagainya.
Ini kan lagi bulan puasa, bulan ramadhan. Toh kalaupun
presiden mereka tidak terpilih setelah membuat manuver-manuver yang tersebut
diatas. Mereka akan dapat pahala karena bersedeqah apalagi bulan ramadhan
(terlepas dari faktor lain). Pahalanya bakalan berlipat ganda. Sungguh banyak
sekali keutamaan bagi orang yang bersedeqah.
Pilpres kali ini dua kubu, hanya dua kubu. Satunya PRBW-HT
satunya lagi JKW-JK, hah! Dua-duanya punya kelebihan dan dua-duanya punya
kekurangan. Dan begitulah setiap manusia punya masa lalu, dan sebaiknya kita
memikirkan masa depan (kawan saya yang bilang begitu).
Bagi saya kedua kubu merupakan sosok, baik itu sosok yang
akan memperbaiki bangsa atau menjadi lintah baru penghisab darah rakyat, APBN,
proyek-proyek rekayasa. Keduanya punya potensi!
Mungkin kedua sosok Capres dan Wapres diatas baik mereka
sediri atau pendukung keduanya/relawan keduanya sedikit banyak sudah banyak melakukan maneuver-manuver yang
saya cita-citakan. Bisa jadi tidak terlalu terpublis di sosmed. Karena berita nya
sik-asik berbagi tentang keburukan-kebaikan-dan fitnah gila. Haha!
Saya memang punya pilihan. Namun tetap saja, rekayasa psy
war yang dikembangkan kedua kubu tidak menyenangkan sama sekali. Dan mereka
sedikitpun tidak menunjukkan proses demokrasi yang sehat, santun dan berkahlaq.
Cuma satu harapan anak muda kali ini. Siapapun yang
terpilih, kita harus tetap dewasa. Menerima hasil pilpres dengan lapang dada.
Walaupun tokoh yang kita usung tidak berhasil menguasai kursi kerajaan.
Tetap membumi, mendukung presiden terpilih dan
beraktifitas layaknya warga biasa yang baik, bersama-sama membangun endonesia
raya. Karena harapan itu masih ada pada kita, bukan pada mereka.
Selaku warga Negara Indonesia (masih) saya beserta
keluarga mengucapkan kepada seluruh warga Negara IND dimanapun anda berada.
Selamat menunaikan ibadah puasa, Kullu sanah wa antum minatthayyibin!
0 Coment:
Post a Comment